PM Australia Akan Temui Presiden Xi Jinping di Tiongkok Bulan Depan
Anthony Albanese, Perdana Menteri Australia, berencana berkunjung ke Tiongkok awal November mendatang untuk menemui Presiden Xi Jinping. Rencana kunjungan ini telah dikonfirmasi Pemerintah Australia pada hari Minggu, 22 Oktober 2023, di saat dua mitra dagang tersebut berupaya memperbaiki hubungan yang sempat membeku.
PM Albanese berencana melakukan kunjungan ke Tiongkok pada 4-7 November, setelah Beijing setuju untuk menunda perselisihan yang memburuk di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang dipicu besaran tarif terhadap produk anggur Australia.
Hal ini juga menyusul pembebasan jurnalis Australia Cheng Lei, yang dideportasi dari Tiongkok awal bulan ini setelah ditahan selama tiga tahun atas tuduhan spionase yang secara luas dianggap bermotif politik.
Baca juga: Tiongkok Bebaskan Reporter Australia setelah Tiga Tahun
“Saya berharap dapat mengunjungi Tiongkok, sebuah langkah online roulette penting untuk memastikan hubungan stabil dan produktif,” kata PM Albanese dalam sebuah pernyataan.
“Saya menyambut baik kemajuan yang telah kami capai untuk mengembalikan produk Australia, termasuk anggur Australia, ke pasar Tiongkok,” sambungnya, seperti dikutip dari laman voanews.com.
PM Australia Akan Temui Presiden Xi Jinping
Perjalanan yang ditunggu-tunggu ini akan menjadi lawatan perdana dari seorang PM Australia ke Tiongkok sejak tahun 2016.
Tiongkok menerapkan tarif terhadap ekspor utama Australia seperti jelai, daging sapi, dan anggur pada 2020, yang memperkuat kekuatan ekonominya di tengah perselisihan sengit dengan mantan pemerintahan konservatif Australia.
Keputusan ini juga menghentikan impor beberapa komoditas terpenting Australia, termasuk batu bara, sehingga membatasi perdagangan bernilai miliaran dolar.
Tiongkok marah dengan undang-undang Australia yang melarang Huawei melakukan kontrak 5G dan seruannya untuk melakukan penyelidikan independen terhadap asal mula pandemi Covid-19.
Banyak dari hambatan perdagangan tersebut perlahan-lahan dihilangkan sejak pemerintahan kiri-tengah Australia, yang terpilih pada Mei 2022, mengadopsi pendekatan yang tidak terlalu konfrontatif.
Tahun ini, Tiongkok telah menurunkan tarif jelai Australia, mengakhiri larangan impor kayu Australia, dan setuju untuk melanjutkan penerimaan pengiriman batu bara Australia.
Selama lima bulan ke depan, Tiongkok akan melakukan “peninjauan yang dipercepat” terhadap tarif anggur Australia, kata PM Albanese.
Australia mengancam akan melanjutkan pengaduan ke WTO jika “bea masuk tidak dihapuskan pada akhir peninjauan,” tambahnya.